Latest Supplement

Bimbel Bagi Siswa Tak Mampu

Sejak pemerintah menerapkan kebijakan nilai Unas sebagai penentu utama kelulusan siswa, di satu sisi membawa dampak positif berupa semakin tingginya tingkat perhatian siswa untuk mampu menguasai mata pelajaran khususnya yang diujikan dalam Unas. Begitupun pihak sekolah giat berupaya mengadakan berbagai kegiatan untuk lebih mengasah kemampuan siswa dengan jam tambahan baik lewat les sore hari, jam ke nol sampai dengan karantina beberapa hari menjelang Unas.
Sebagian siswa atas kemauan sendiri maupun dorongan orang tua kemudian juga mengikuti bimbingan belajar (bimbel) yang keberadaannya semakin menjamur seiring kebijakan Unas. Tidak bisa dipungkiri bimbel memberikan banyak manfaat bagi siswa. Materi yang diberikan bimbel biasanya telah teruji dan membahas soal-soal yang mirip dengan ujian nasional sehingga menjadi simulasi yang efektif. Selain itu siswa yang ikut bimbel cenderung memiliki tingkat percaya diri dan mental yang baik untuk menghadapi Unas dibanding siswa lain yang tidak ikut bimbel.
Keterbatasan jam pelajaran di sekolah juga menjadi salah satu alasan orang tua mengarahkan anaknya agar ikut bimbel. Karena di bimbel siswa dapat berdiskusi dengan pengajar/tentor secara leluasa serta mendapatkan cara-cara praktis dalam menjawab soal-soal yang biasa muncul dalam Unas. Kesimpulannya secara umum bimbel membawa banyak manfaat bagi siswa.
Tapi apakah semua siswa berkesempatan ikut bimbel? Inilah realitas yang mungkin luput dari perhatian. Biaya bimbel memang beragam dari yang tergolong murah sampai yang mahal. Bagi siswa dari keluarga mampu tentu tidak ada masalah. Mereka dengan leluasa bisa memilih paket yang diinginkan. Namun bagi siswa tak mampu keinginan untuk ikut bimbel hanya akan menjadi angan-angan belaka karena ketiadaan biaya. Padahal mereka juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
Bimbel memang bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan prestasi akademik. Tetapi keberadaannya seolah telah menjadi salah satu kebutuhan urgen bagi siswa khususnya dalam menghadapi Unas. Perlu kiranya pemerintah membuat aturan tentang bimbel khususnya bagi keluarga tidak mampu. Baik melalui subsidi biaya bimbel maupun pengadaan bimbel dengan biaya terjangkau yang didukung penuh oleh pemerintah. Karena keberadaan bimbel sangat membantu siswa, terutama bagi siswa yang bersekolah di sekolah-sekolah yang belum mampu memberikan pelayanan pendidikan dengan baik.
Harapannya semua siswa Indonesia mampu mengakses bimbel tanpa harus terhalang masalah biaya.

1 Response to "Bimbel Bagi Siswa Tak Mampu"

  1. Bimbingan belajar memang diperlukan bagi beberapa siswa, namun jangan sampai membebankan anak. Pilihan mana yang sekiranya menjadi talentanya itulah yang seharusnya mendapat tambahan bimbingan, bukan apa yang menjadi kekurangannya. Pada keyataannya orang tua takut dan kemudian membarikan bimbingan belajar pada mata pelajaran yang kurang baik nilainya, karena takut tidak lulus. Namun jika hal kedua yang dilakukan maka si anak tidak akan menjadi lebih pandai.
    Ketika bimbel diberikan pada siswa yang menunjukkan bakat terhadap salah satu mata pelajaran, maka ini akan menjadi spesialisasi dan benar benar ahli nantinya.

    ReplyDelete