Latest Supplement

Perampok Berseragam

Hari-hari ini kita dikejutkan dengan kasus Gayus episode dua. Seorang pegawai negeri sipil, dirjen pajak yang sudah dapat gaji rutin setiap bulan meskipun tak bekerja, dan juga memperoleh remunirasi. Masih juga doyan mengembat uang pajak hingga milyaran rupiah. Rakyat digembar-gemborkan untuk taat pajak, sementara uangnya dikorupsi pegawainya sendiri. Tentu semakin menambah daftar panjang ironisme negeri ini.




Kata perampok bisa jadi terasa kasar, namun demikian kekasaran penyebutan itu belum sebanding dengan akibat kelakuan mereka yang merugikan negara. Mereka lebih jahat dari penjahat tak berseragam dengan beberapa alasan yang saya rasakan.

Pertama, jika perampok non-seragam merampok karena mereka kekurangan, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, perampok berseragam merampok untuk memenuhi keinginan atau menuntaskan kepuasan mereka.

'Laki-laki yang mencuri dan peempuan yang mencuri, potonglah kedua tangannya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Allah Maha Perkasan dan Maha Bijaksana' (Q.S. Al Maidah (5) : 38 ).

Kedua, perampok non-seragam tak dapat gaji bulanan dari negara, sedang perampok berseragam mendapat gaji rutin dari uang rakyat.

Ketiga, perampok non-seragam tidak melanggar sumpah, sebab mereka memang tak pernah disumpah oleh negara, sedang perampok berseragam mereka menodai sumpah yang pernah terucap.

Keempat, perampok non-seragam biasanya hanya merampok dalam skala kecil dan cuman sekal- dua kali. Sedang perampok berseragam bisa merampok hingga milyaran rupiah dan berkali-kali.

Kelima, perampok non-seragam biasanya menunduk ketika ditangkap dan dipenjara, sedang perampok berseragam akan tetap tersenyum dan seolah tak bersalah. Menyebalkan.

Keenam, pengadilan seringkali memberikan hukuman berat kepada perampok non-seragam karena tahu mereka tak punya kuasa untuk membela diri, sedang perampok berseragam dihukum ringan jika tidak dibebaskan.

Pengadilan yang kadang terasa tidak adil, kontras dengan prinsip Rasulullah yang akan menghukum siapapun yang bersalah, sesuai hukum yang ditentukan tanpa pilih kasih.

'Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya.' (Riwayat Bukhari)

Berhati-hatilah karena perampok berseragam itu bisa ada di mana-mana, di dalam kantor, di dalam gedung, di tempat pembuangan sampah, di dalam stadion, di jalan-jalan, di wc umum, di lokasi pembangunan jalan aspal, dan di tempat lain yang sebelumnya mungkin tak terduga.

Berhati-hatilah, apalagi saat tanggal tua!

0 Response to "Perampok Berseragam"