Latest Supplement

Kaya Hati Perlu, Kaya Materi Juga Perlu

Sudah menjadi tabiat manusia bahwa mereka mencintai kemewahan dunia, harta benda yang melimpah, kendaraan yang mengkilap dan rumah megah. Semua itu telah menjadi ketetapan Allah sebagaimana tertulis dalam Alquran, artinya,

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali_’Imran [3]: 14)




Maka jangan marah jika Antum ditolak gadis atau calon mertua gara-gara dana yang tidak mencukupi. Kebahagiaan memang tidak bisa ditentukan oleh banyak sedikitnya harta yang dimilki. Namun umumnya orang beranggapan bahwa semakin banyak harta yang dimiliki maka kehidupannya akan semakin terjamin. Bahkan tidak sedikit yang menilai seseorang dari kekayaannya sehingga mereka mendapat posisi khusus dalam masyarakat dan keitimewaan-keistimewaan tertentu.

Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Sahl bin Sa’ad dikisahkan, suatu hari Nabi duduk bersama para sahabat dalam sebuah majlis, lalu lewatlah seorang lelaki. Beliau bertanya, “Kau pasti tau tentang orang itu?” Seorang sahabat menjawab, “Dia adalah seorang ningrat yang disegani di mata umumnya masyarakat, sungguh jika ia meminang seorang gadis/wanita besar harapan diterimanya, atau jika ia mengajukan usul untuk orang lain tentang suatu hal, pasti diterimanya.” Dengan tenang Nabi memperhtaikan jawaban itu, selang beberpa saat lewatlah seorang pria lain dan Nabi bertanya, “Kau pasti tau tentang orang ini?” “Orang ini sangat miskin, pantaslah berulangkali meminang gadis/wanita misalnya selalu ditolak, apalagi untuk membantu keperluan orang lain, jelas tiada perhatian/tanggapan positif dari umumnya masyarakat,” jawab seorang sahabat. Kemudian Nabi bersabda, “Orang ini lebih baik dan berharga dibandingkan dengan bumi sepenuh isinya termasuk orang pertama yang lewat tadi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Begitulah realitas dunia, seringkali manusia hanya menilai secara lahiriah saja. Kekayaan menjadi standar untuk melihat tinggi rendahnya status seseorang. Kecenderungan yang demikian telah melahirkan sekat-sekat yang membatasi pergaulan. Orang yang kaya merasa enggan bila harus bergaul dengan kaum miskin. Semua itu karena dianggap dapat menurunkan kewibawaan mereka.

1 Response to "Kaya Hati Perlu, Kaya Materi Juga Perlu"

  1. JBK | casino.com | Mobile casino app - jtmhub.com
    Welcome to 서산 출장샵 JBK Casino, a mobile casino & slot club. It's mobile. With 양주 출장안마 over 80+ online slots you 영주 출장샵 can 양산 출장샵 play for 대전광역 출장안마 real money on the go.

    ReplyDelete