Segala
persiapan tengah disusun kaum Muslimin. Bekal mental dan fisik serta menghimpun
persediaan logistik. Tahun 9 Hijriyah atau 630 Masehi ketika itu. Perang kali
ini disebut perang Tabuk. Perang yang diprediksi akan menguras banyak energi. Selain
jumlah pasukan yang sedikit, mereka juga harus menempuh perjalanan panjang
menuju negeri musuh.
Rasulullah
menyadari akan hal ini. Maka beliau menawarkan kepada kaum muslimin untuk turut
serta menginfakkan hartanya dalam persiapan perang itu. Beliau naik ke atas
mimbar seraya memberikan motivasi, seperti termaktub dalam Al Quran,”Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman
dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang
yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang
mulia.” (Al Anfaal [8] : 74)
Di antara
sekian kaum muslimin, tampillah sosok Utsman bin Affan, dengan suara tegas ia
mengungkapkan, “Aku siap memberikan seratus ekor unta beserta kelengkapannya.”
Rasulullah kemudian menawarkan kembali siapakah yang akan menginfakkan hartanya.
Namun semua tetap hening. Hingga Utsman berkata untuk yang kedua, “Aku siap
memberikan seratus ekor unta lagi beserta kelengkapannya, wahai Rasulullah.”
Rasulullah
kemudian menyeru kembali, siapakah yang akan menyumbangkan hartanya dalam
persiapan Perang Tabuk. Namun kaum muslimin belum juga tergerak, hingga untuk
yang ketiga Utsman berkata, “Aku siap memberikan seratus ekor unta lagi beserta
kelengkapannya, wahai Rasulullah.”
Mendengar
ucapan Utsman, Rasulullah tersenyum seraya mengucap, “Utsman sejak hari ini
tidak akan kesulitan.” Demikianlah, kedermawanan Utsman bin Affan. Beliau dengan
ringan hati, ikhlas menyumbangkan kekayaannya untuk perjuangan Islam. [et]
0 Response to "Infak 300 Ekor Unta dari Utsman bin Affan"